Jumat, 25 Desember 2009

Kematian....

Selamat siang,
Sobat-sobatku semua, apa kabar di siang ini?
Hari itu, 12 Desember 2009, ada sebuah ayat harian yang sangat bagus untuk kita semua. Ayat tersebut di ambil dari Kisah 24 : 15, yang isinya adalah sebagai berikut :
“ Aku menaruh pengharapan kepada Allah, sama seperti mereka juga bahwa akan ada kebangkitan semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar “.

Tiap hari, di sekeliling kita, selalu saja ada berita duka cita. Coba anda perhatikan surat kabar, kolom duka cita, tidak pernah kosong, selalu saja ada orang-orang yang meninggal dunia. Bahkan adakalanya kematian terjadi pada sanak keluarga, famili, sahabat dan orang-orang yang kita kasihi lainnya. Sangat menyedihkan…orang yang dekat dengan kita, tiba-tiba meninggalkan kita dan tidak bisa kita ajak senda gurau, tukar pikiran dan sebagainya.
Tahun lalu, di bulan Juli 2008, saya juga mengalami nya, ayah saya yang sangat saya kasihi, secara mendadak juga meninggal dunia tiba-tiba di saat saya sedang bertugas di luar pulau..sedih hati ini, karena selama ini ayah banyak memberikan nasihat-nasihat dan petunjuk-petunjuk, tiba-tiba beliau meninggal dan saya tidak bisa meminta nasihat dan petunjuknya termasuk canda tawanya…Ada rasa kehilangan yang amat sangat.
Walau waktu sudah berlalu 1 tahun lebih, namun adakalanya memori semasa beliau hidup masih terkenang dalam pikiran ini.

Namun, hari itu (Sabtu, 12 Desember 2009), saat saya membaca sebuah ayat di buku “Menyelidiki Kitab Suci Setiap Hari” ada kutipan dan penjelasan dari ayat di atas…benar-benar ayat yang sangat bagus bagi semua orang.
Secara singkat, buku tersebut berkomentar :
Sewaktu kematian memisahkan anggota-anggota keluarga, rasa kehilangan yang besar dapat menimbulkan rasa dukacita yang dalam. Bahkan manusia sempurna, Yesus Kristus, “meneteskan air mata” sewaktu sahabatnya Lazarus meninggal. (Kisahnya dapat di baca di kitab Yohanes 11:35).
Jadi adalah wajar untuk merasa sedih, sewaktu kematian merenggut seseorang yang kita sayangi.
Namun sebagai orang Kristen, kita tahu, bahwa akan ada kebangkitan. Jadi mereka tidak “berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak punya harapan”. Bantuan lain untuk bertekun adalah menanggung dukacita adalah dengan sepenuhnya mengandalkan “Allah segala penghiburan”.
Ada sebuah contoh yang dapat di renungkan, yaitu apa yang dilakukan oleh Hana, seorang janda pada abad pertama. Usia perkawinan nya baru tujuh tahun sewaktu ia menjadi janda. Tetapi, pada usia 84 tahun, ia masih memberikan pelayanan suci kepada Allah, Sang Pecipta alam semesta dan isinya di bait. Kehidupan yang saleh dan bertekun dalam pelayanan kepada Allah seperti itu, pastilah membantunya menghadapi dukacita dan kesepian. (Kisah selengkapnya dapat di baca di Lukas 2: 36 – 38).
Semoga, ayat harian tersebut di atas dan komentarnya, dapat berguna, bagi kita semua……
Terima Kasich…
Share This
Subscribe Here

0 komentar:

Posting Komentar

 

yosia solaiman Copyright © 2009 BeMagazine Blogger Template is Designed by Blogger Template
In Collaboration with fifa